1. Membaca ta’awudz
Yaitu dengan mengucapkan : “A’udzubillahi minasy syaithanir rajiim”.
2. Berwudhu
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya marah-marah dari Setan, dan sesungguhnya setan diciptakan dari api, dan sesungguhnya api dimatikan dengan air. Maka ketika salah satu kalian marah-marah maka hendaklah berwudhu” (HR. Abu Dawud)
3. Merubah Posisi Badan
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Ketika salah satu kalian marah dalam keadaan berdiri maka hendaklah duduk, maka hilang marah-marahnya. Dan jika tidak hilang maka hendaklah berbaring” (HR. Abu dawud)
4. Membaca Al-Qur'an Sebagai Penenang Jiwa
Supaya emosi tidak terus berkembang menjadi amarah, maka ada baiknya kita sibukkan hati ini yang sedang emosi agar 'terlupa' dari amarah. Salah satunya dengan membaca Al-Qur'an atau membaca surat yasiin yang InsyaAllah dapat menenangkan jiwa yang sedang bergejolak dalam jebakan amarah.
5. Mengingat besarnya pahala orang yang bisa menahan luapan marahnya
Jadi jangan biarkan hawa nafsu kita lebih berkuasa, sehingga marah tak terjaga dan hilanglah besarnya pahala dari sikap dapat menahan marah.
6. Mengambil sikap diam, tidak berbicara
Berbicara dalam keadaan kondisi kita sedang marah akan dapat memunculkan berbagai ucapan yang dapat kita sesali setelahnya.
7. Mengingat agungnya balasan bagi orang yang mau memaafkan kesalahan orang yang bodoh
Terkadang amarah itu muncul atas kebodohan orang lain. Semisal berhadapan dengan orang-orang yang gemar mencela sunnah-sunnah tuntunan yang mulia dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam.
8. Meninggalkan berbagai bentuk celaan, makian, tuduhan, laknat dan cercaan
Munculnya celaan, makian dan semisalnya dari ucapan kita hanya akan menjadikan hati kita keras dan menjadikan semakin buruknya suasana.
9. Memikirkan betapa jelek penampilannya apabila sedang dalam keadaan marah
Ketika seorang marah, tentu akan menjadi buruk dan jelek ketika dilihat orang lain. Orang yang tidak mengetahui duduk perkara yang ada dapat menyimpulkan hal-hal yang negatif atas diri kita akibat sekedar melihat kondisi kita ketika sedang meluapkan amarah di hadapan orang lain.
10. Meredam ego dari diri kita
Orang marah biasanya karena egonya naik, cobalah untuk merendahkan ego serendah-rendahnya, insya Allah emosi kita bisa terkendali.
Yaitu dengan mengucapkan : “A’udzubillahi minasy syaithanir rajiim”.
2. Berwudhu
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya marah-marah dari Setan, dan sesungguhnya setan diciptakan dari api, dan sesungguhnya api dimatikan dengan air. Maka ketika salah satu kalian marah-marah maka hendaklah berwudhu” (HR. Abu Dawud)
3. Merubah Posisi Badan
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Ketika salah satu kalian marah dalam keadaan berdiri maka hendaklah duduk, maka hilang marah-marahnya. Dan jika tidak hilang maka hendaklah berbaring” (HR. Abu dawud)
4. Membaca Al-Qur'an Sebagai Penenang Jiwa
Supaya emosi tidak terus berkembang menjadi amarah, maka ada baiknya kita sibukkan hati ini yang sedang emosi agar 'terlupa' dari amarah. Salah satunya dengan membaca Al-Qur'an atau membaca surat yasiin yang InsyaAllah dapat menenangkan jiwa yang sedang bergejolak dalam jebakan amarah.
5. Mengingat besarnya pahala orang yang bisa menahan luapan marahnya
Jadi jangan biarkan hawa nafsu kita lebih berkuasa, sehingga marah tak terjaga dan hilanglah besarnya pahala dari sikap dapat menahan marah.
6. Mengambil sikap diam, tidak berbicara
Berbicara dalam keadaan kondisi kita sedang marah akan dapat memunculkan berbagai ucapan yang dapat kita sesali setelahnya.
7. Mengingat agungnya balasan bagi orang yang mau memaafkan kesalahan orang yang bodoh
Terkadang amarah itu muncul atas kebodohan orang lain. Semisal berhadapan dengan orang-orang yang gemar mencela sunnah-sunnah tuntunan yang mulia dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam.
8. Meninggalkan berbagai bentuk celaan, makian, tuduhan, laknat dan cercaan
Munculnya celaan, makian dan semisalnya dari ucapan kita hanya akan menjadikan hati kita keras dan menjadikan semakin buruknya suasana.
9. Memikirkan betapa jelek penampilannya apabila sedang dalam keadaan marah
Ketika seorang marah, tentu akan menjadi buruk dan jelek ketika dilihat orang lain. Orang yang tidak mengetahui duduk perkara yang ada dapat menyimpulkan hal-hal yang negatif atas diri kita akibat sekedar melihat kondisi kita ketika sedang meluapkan amarah di hadapan orang lain.
10. Meredam ego dari diri kita
Orang marah biasanya karena egonya naik, cobalah untuk merendahkan ego serendah-rendahnya, insya Allah emosi kita bisa terkendali.
0 komentar:
Posting Komentar